Jumat, 07 November 2008

ಹಲಾಲ್ ಬಿ ಹಲಾಲ್ DAMAI

Halal Bi Halal Momentum Membangun Persaudaraan

Laysa al-muwashil bil mukafi ‘ walakin al- muwashil ‘an tashil man qatha’ak “
“ Bukanlah bersilaturahmi adalah membalas kunjungan atau pemberian , tetapi bersilatutrahmi adalah membalas kunjungan atau pemberian , tetapi yang bersilaturahmi adalah menyambung apa yang putus. ( Hadis Riwayat bukhari )
Setelah bulan suci ramadhan ini selesai maka tradisi masyarakat yang ada diwilayah Aralle dan mambi adalah melaksanakan sebuah rutinitas yang disebut dengan Halal bi-halal, tradisi ini sebenarnya tidak dikenal di beberapa Negara timur tengah, maka hal ini hanya dapat ditemukan di indonesia, karena menjadi kebiasaan setiap selesai bulan suci ramadhan,,,,

Apa sebenarnya yang disebut dengan halal bi halal…? Halal bihalal adalah kata majemuk dari pengulanagan kata halal diimpit oleh satu huruf ba kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah acara maaf memaafkan yang pada hari lebaran, maka dalam halal bi halala ada unsure silaturahmi sebagai rangkaian dalam proses saling melepaskan atas segala kesalahan yang dilakukan dalam satu tahun. Dalam Al-Quran kita tidak aan menemukan kata ini oleh karena hal ini adalah khas Indonesia dan sudah menjadi tradisi di Indonesia .

Halal dalam pandangan gukum syariat islam adalah lawan dari kata haram ‘ adalah sesuatauyang terlarang” atau “ suatu aktipitas mukallaf yang melahirkan dosa dan dapat mengakibatkan siksa .” tinjauan kedua adalah , melihat halal bi halal secara linguistic ( kebahasaan ) kata halal dari segi bahasa berasal dari kata halla atau halala yang mempunyai berbagai bentuk dan makan sesuai rangkaian kalimatnya. Makna – makna tersebut diantaranya adalah “ menyelesaikan problem atau kesulitan atau ‘ meluruskan benang kusut .” atau ‘ mencairkan yang beku .” semua hal ini adalah makna dari halal bihalal.

Dalam konteks masyarakat mambi aralle dan mamasa secara keseluruhan tradisi halal bi halal adalah merupakan tradisi sejak beberapa tahun terakhir pasca konflik tidak pernah lagi dilaksanakan oleh masyarakat, maka hal ini sangat berdampak buruk terhadap hubungan antar kelompok yang berada di wilayah tanah leluhur pitu ulunna salu , kekerasa komunal yang terjadi minyasahkan banyak dampak negative terhadap hubunagan social kemasyarakatan, padahalnya dulunya daerah ini adalah daeraha yang tentram dan damai dengan spirit persaudaraan dan semangat kultur yang kuat yang menjunjung tinggi Adat istiadat yang disebut dengan “ Adat tuo ‘ ( kemanusiaan ) dalam sejarah masyarakat aralle dan mambi adalah negeri yang damai dan sejahtera , dengan nilai spirit persaudaraan, nukan hanya terhadap sesame muslim akan tetapi dengan agama non muslim juga mempunyai hubungan yang sangat erat, konflik politik pemakaran kabupaten telah banyak membuat kita menjadi bercerai berai oleh kepentingan politik .
Persaudaraan yang terbangun beberapa abad menjadi runtuh oleh konflik, maka momentum halal bi halal adalah media yang paling epektif untuk menjadi jalur komunikasi antar komnitasyang ada diwlayah mambi dan aralle untuk membangun persaudaraan .

Makna idul fitri
Id berarti “ kembali “ Fitri artinya “ suci “ atau asal kejadian . maka dalam merayakan hari raya idul fitri seorang hamba harus mendaptkan predikat fitra untuk menuju taubat nasuha sehingga dengan hari raya idul fitra, poisi manusia dapat menjadi fitrah atau suci seperti dia baru keluar dari perut ibunya. Maka pra syarat adalah sampai sejauh mana hubungan seeorang dengan yang lain, seseorang muslim yang memiliki kesalahan terhadap manusia baik dia sesame muslim maupun non muslim kalau rasa maaf belum diberikan kepadanya maka belumlah dia akan mendapatkan predikat fitrah di hari kemenangan ( Edisi ketiga )


















.

Pengikut