Minggu, 08 Februari 2009

banjir bandang di polman

baBANJIR BANDANG POLEWALI MANDAR
Kejadian
Banjir bandang, tgl. 9 – 10 Januari 2009, kering tgl. 12 Januari 2009.
Lokasi :
Kecamatan Limboro : Desa Saragian, Malimbung, Palece Lipu, Tandasura
Kecamatan Alu : Desa Mombi, Paropo, Petoosang, Paopao, Alu
Kec Tinambung : Desa Sepa Batu
Kec Tutar : Desa Ambo Padang, Mosso
Kec. Mapilli : Desa Lampa
Kec Wonomulyo : Desa Ugi Baru, Mampi’e
Kec Balanipa : Desa Bala
Kec Luyo : Desa Tenggelang

Penyebab banjir curah hujan tinggi 2 hari 2 malam, air kiriman dari daerah Mambi, hutan yang gundul di wilayah di Kec Alu dan Tutar (di perbatasan Mamasa), air pasang (khusus untuk Mampi’e dan Bala).

KERUSAKAN
Rumah penduduk, bangunan umum (sekolah, masjid, kantor, pasar, sarana olah raga, sarana air bersih)
Mata pencarian : perahu nelayan, kebun kakao, sawah dan kelapa, ternak (kambing)
Harta milik : semua perabot rumah tangga, alat masak, barang dagangan
Wilayah yang aling parah Kec. Alu dan Limboro (9 desa)
Meninggal : 9 orng; hilang 1 orang.

Data : (Lihat dara dari Tim Relawan)
Kel. Petoosang:
Ling I : 4


Mata Pencarian : ..... pohon kakao, .... kelapa,

Kondisi : mata pencarian utama masyarakat aalah dari perkebunan kelapa , kakao dan kemiri.

Siapa yang menderita: seluruh masyarakat yang kehilangan rumah, harta dan kebun. Kelompok yang paling menderita adalah laki-laki karena kehilangan keluarga, rumah, harta, karena mereka penanggung jawab keluarga.

Anak-anak: kalau ada kilat mereka histeris dan lari mencari perlindungan. Ibu-ibu gelisah setiap kali melihat akan hujan dan siap-siap mencari perlindungan.

Apa yang sudah dilakukan:

Waktu : 15 Januari – 5 Feb
Mendata kerusakan rumah dan fasilitas umum, serta orang yang meninggal
Membersihkan fasum (sekolah, masjid, jalan, drainase, kantor lurah)
Memberikan bantuan beras 3 ton; mie instan 160 dos (a 40 bks); pakaian pantas pakai 4 karung; panci 110 buah; piring 30 buah; sabun cuci 200 bks; garam beryodium 200 bks; gelas 2 lusin;
Gerobak pembersih 2 buah; skop 8 buah; alat pel 2 buah.

Yang menerima 300 kk. Untuk seluruh keluarga

YANG AKAN DILAKUKAN
Lokasi : Petoosang Ling 1, 2, 3

Darurat, Rehabilitasi, Livelihood:
1. Bayi dan anak-anak: susu formula, tempat tidur bayi, paket anak sekolah (pakaian seragam, buku, sepatu, tas, alat tulis)
2. Trama healing untuk anak-anak
3. Bibit kakao dan pelatihan petani kakao
4. Bibit holtikultura (kangkung cabut, kacang panjang, jagung, cabe, pepaya)

Siapa yang akan menerima: (351 kk)

1. Bayi 40 bayi; anak sekolah (TK, SD, SMP) 100 anak
2. Anak-anak 130 anak
3. 200 kk @ 200 bibit
4. 150 kk

Seleksi:
1. Semua bayi yang ada di Lingkungan 1, 2 & 3
2. Semua siswa SD & SMP di Petoosang
3. Mereka yang dulunya memiliki kebun kakao tetapi hilang dan rusak berat karena banjir
4. Ibu-ibu yang menunjukkan minat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan kebun untuk ditanami sayur-sayuran

Mengapa mereka dipilih?
Karena mereka berada di lokasi yang paling parah.

Peran masyarakat?
Masyarakat yang akan menanam sendiri

Kegiatan:
1. Mendata penerima manfaat (bayi, anak sekolah, petani kakao, ibu-ibu)
2. Membagikan susu formula dan tempat tidu bayi kepada bayi dan paket sekolah kepada siswa
3. Menyelenggarakan pelatihan Trauma Healing untuk relawan yang akan menjadi fasilitator
4. Melaksanakan kegiatan Trauma Healing di lapangan
5. Menyelenggarakan pelatihan pembibitan dan tehnik budidaya kakao kepada calon penerima bantuan
6. Pembagian bibit dan pelaksanaan okulasi kakao
7. Pembagian bibit holtikultura dan pelatihan tentang tehnik penanaman

Dampak yang diharapkan:
1. Bayi dapat tumbuh normal, anak-anak sekolah dapat bersekolah kembali
2. Mengurangi tingkat trauma pada anak-anak
3. Dua tahun setelah pelaksanaan para petani kakao sudah bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp. 330.000/bulan
4. Masyarakat apat mengkonsumsi sayur-sayuran tanpa harus membeli.


Lembaga Pelaksana:
LSP2M

Contact person Tamsil Kanang 085656217527



tamsilkanang@gmail.com

Pengikut